Mengenal Kepribadian dan Unsur-unsurnya dalam Antropologi.

Mengenal Kepribadian dan Unsur-unsurnya dalam Antropologi.


Oleh : Lemens Kodongan


Kepribadian merupakan semua corak perilaku dan kebiasaan yang terhimpun dalam diri individu.

Kepribadian digunakan untuk bereaksi, serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar, maupun dari dalam.

Dilansir dari buku berjudul Pengantar Antropologi terbitan Aura (2019), perilaku dan kebiasaan dalam kepribadian merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan dari kepribadian ini sifatnya dinamis.

Artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya, masih mau belajar, menambah pengalaman, dan keterampilannya maka kepribadian mereka masih akan terus berubah.

Jika individu masih mau menerima hal baru, mereka cenderung akan memiliki kepribadian yang semakin matang.

Kepribadian itu adalah campuran dari yang bersifat psikologis, kejiwaan, dan juga fisik. Para pakar antropologi menyampaikan beberapa pengertian terkait kepribadian.

Pertama menurut Horton, kepribadian adalah seluruh sikap, perasaan, dan ekspresi seseorang. Hal-hal tersebut terwujud dalam tindakan seseorang saat menghadapi situasi tertentu.

Kedua, menurut Schaefer Dan Lamm, kepribadian dianggap sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku seseorang. Pola tersebut adalah sesuatu yang sudah menjadi standar baku.

Ketiga menurut Koentjaraningrat, kepribadan adalah susunan unsur-unsur akal, dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku tiap individu manusia.

Contoh dari kepribadian yang sering ditemukan di antaranya, ada seorang yang belum serapan. Kemudian, pertimbangan dari keputusan seseorang tersebut akan terbagi menjadi dua kategori.

Kategori pertama adalah orang yang akhirnya memutuskan ingin makan karena ikut teman, dan ada orang yang akhirnya memutuskan ingin makan karena hanya ingin mengisi waktu saja.

Contoh lainnya adalah, ada seseorang yang takut mengemukakan pendapatnya. Terdapat dua kemungkinan atas alasan dari ketakutan tersebut.

Alasan pertama yaitu, takut dimarahi apabila menyatakan pendapatnya. Alasan kedua yaitu, terdapat maksud tersembunyi sehingga seseorang takut mengemukakan pendapatnya.

Unsur-unsur Kepribadian

Koentjaraningrat memaparkan unsur-unsur kepribadian menjadi tiga bagian. Tiga bagian tersebut yaitu:

1. Pengetahuan (science)

Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang rasional. Pengetahuan ini berisi pemahaman dan pengalaman mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya.

Kemudian, semua hal itu direkam dalam otak, dan sedikiti demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-hari. Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya.

Berikut ini merupakan unsur-unsur pengetahuan yaitu:

- Persepsi, yaitu deskripsi seluruh proses akal dalam keadaan alam sadar (concious).

- Apersepsi, yaitu deskripsi baru dengan pengertian baru.

- Pengamatan, yaitu penggambaran yang lebih terfokus dan intensif. Penggambaran yang lebih terfokus dan intensif dapat diperoleh dengan adanya pemusatan akal.

- Konsep, yaitu penggambaran abstrak tentang suatu objek dengan mengadakan suatu perbandingan.

- Fantasi, yaitu penggambaran baru yang tidak realistik.

2. Perasaan (felling)

Perasaan adalah suatu keadaan dalam bentuk kesadaran manusia. Perasaan ada karena pengaruh dari pengetahuannya. Perasaan bia berwujud positif, ataupun negatif.

Perasaan antara orang yang satu dengan orang yang lain tidaklah sama. Oleh karena itu, perasaan bersifat subjektif. Perasaan dibagi menjadi tiga kategori. Tiga kategori tersebut yaitu:

- Kehendak, merupakan tingkatan perasaan yang paling rendah, sifat subyektif, dan terdapat unsur penilaian di dalamnya.

- Keinginan, merupakan suatu tingkatan kehendak yang keras dan mengharapkan suatu pemenuhan. Sifat dari keinginan yaitu sudah ada suatu dorongan dalam diri seseorang untuk berupaya memenuhinya.

- Emosi, merupakan tingkatan kehendak atau keinginan keras yang menuntut pemenuhan secara mutlak. Sifat dari emosi lebih keras daripada keingingan.

3. Dorongan naluri (drive)

Dorongan adalah kemauan yang sudah bersifat naluri pada tiap manusia. Dorongan naluri tidak timbul karena pengaruh pengetahuannya tetapi telah terkandung dalam organismenya.

Terdapat tujuh macam dorongan naluri menurut William Mac Dougall yang tertulis dalam bukunya yang berjudul Introduction To Social Psychology. Tujuh hal tersebut yaitu:

1) Mempertahankan hidup.

2) Dorongan sex.

3) Mencari makan.

4) Berinteraksi dengan manusia.

5) Meniru terhadap sesamanya.

6) Dorongan berbakti.

7) Keindahan.

Contoh perbandingan antara kepribadian Barat dan Timur. Berikut penjelasannya:

1. Kepribadian Barat

- Pandangan hidup cenderung mementingkan kehidupan materiil.

- Pikiran logis.

- Hubungan berdasarkan asas guna (praktis).

- Kehidupan individualisme.

2. Kepribadian Timur

- Pandangan hidup cenderung mementingkan kehidupan kerohanian.

- Mistik.

- Prelogis.

- Keramahtamahan.

- Kehidupan kolektivisme.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBUDAYAANKU MINAHASA